Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
content bg

Kiamat Menurut Islam

TANDA-TANDA KIAMAT BESAR MENURUT AL-QUR'AN DAN AL-HADITS.
Bumi yang kita huni ini,
Bumi yang kita pijak ini.
Bumi yang kita indah ini
Bumi yang selalu menemani manusia ini
Ternyata benar-benar sudah Tua.
Ternyata sudah mendekati ajalnya
Ternyata sudah dekat padaakhir ceritanya
Ternyata sudah semakin dekat dengan Hari akhir yaitu Hari Kiamat.
Hari kiamat tak ada yang tahu kapan akan terjadinya,
namun yang jelas pada hari jum'at terjadi kiamat.
dan tak ada satu orang punyang tahu hari jum'at yangmana kiamat akan terjadi,
Manusia hanya tahu tanda-tanda atau ciri-ciri kiamat sudah dekat menurut hadist Rasul saw dan Firman Allah swt
Menurut para ulama besar dalam Al-Qu'an dan hadist Rasul Tahapan-tahapan proses mendekatinya Kiamat besar (yaumal kiyamah) ada beberapa tahapan :
1. Kemunculan Imam Mahdi
2. Kemunculan Dajjal
3. Turunnya Nabi Isa as.
4. Kemunculan ya'juj dan ma'juj
5. Terbitnya matahari dari barat ke timur
6. Pintu pengampun akan ditutup
7. Dab'bat al-Ard aka keluardari tanah dan akan menandai muslim yang sesungguhnya
8. Kabut selama 40 hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda-tanda kiamat lainnya
9. Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
10. Pemusnahan atau runtuhnya Kiblat muslim yaitu Ka'bah
11.Tulisan isi Al-Qur'an akan lenyap
12. Tiupan sangkala yang pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa kaget yang sangat dan ketakutan yang membuat perasaan putus asa
13. Tiupan sangkala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup dan mati
14. Dan tiupan sangkala yang ketiga yang membuat setiap makhluk bangkit kembali hidup
Saya membuat postingan seperti ini bukan hanya untuk menasehati akan menggurui namun saya ingat akan hadist Nabi Mumahammad saw yang telah bersabda : " Barangsiapa yang mengingatkan ini kepada orang lain, akan Aku buatkan tempat di surga baginya pada hari pengadilan kelak (Yaumal Hisab)."
Allah berbifman : "Jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganku, maka Aku berikan, tapi Akuakan menjauhkan kalian dari surgaku.
dan Makna dari ayat itu"Orang mengejar duniawi saja daripada akhirat yaitu maksudnya Dajjal bermata satu. Ingatlah dunia kita bisa lakukan asal jangan lupa akhirat, ingatlah mati sebelum kau menyesal diyaumal kiyamah. karena sebaik-baiknya penasehat yang tajam dan tegas tiadalain melainkan MATI.
Ingatlah selalu untuk melaksanakan shalat lima waktu dengan memakai ilmunya, karena shalat tanpa ilmu bagai pohon tanpa akar yang tiada buah-buahan dan dedaunan.Yakni hanya sebuah batang yang keringtegak ditengah padang pasir.

Kehebatan Shalat Dluha

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Melaksanakan Sholat Dhuha Mempermudah Datangnya Rizki, Sebuah testimoni tentang kehebatan sholat Dhuha, ikuti kisahnya sebagai berikut: Lelaki yang akan diceritakan dibawah ini hanyalah seorang yang tidak tammat SD. Sekolahnya hanya kelas 3 SD saja.

Ia pergi ke kota untuk mengadu nasib sebagai tukang pipa air. Keahlian sebagai tukang pipa air ini diperolehnya dari kakak iparnya. Di kota besar ia berkeliling naik sepeda angin menawarkan jasanya ke rumah-rumah. Hal itu ia lakukan selama dua tahun.

Suatu hari, ketika waktu dhuhur ia berhenti di sebuah masjid untuk melakukan sholat. Kebetulan disana ada pengajian singkat. Dia mengikutinya. Ceramah yang ia dengarkan tentang kemuliaan sholat dhuha. Semenjak itu, ia tidak pernah meninggalkan sholat dhuha.

Waktu demi waktu, pekerjaan sebagai tukang pipa air dan sumur bor semakin hari semakin ramai. Ia memiliki anak buah. Semakin lama semakin ia rasakan kemajuan. Meskipun tenggelam dalam kesibukan di kota, namun ia tidak pernah mengabaikan sholat dhuha.

Pada suatu hari ia bertemu dengan seorang kontraktor perumahan. Ia mendapat penawaran dari kontraktor itu untuk membuat 5000 sumur bor.

Mulanya ia ragu-ragu karena tidak punya modal. Namun setelah mengeluh kepada Allah setelah sholat dhuha, ternyata ada jalan lapang yaitu Kontraktor tersebut berkenan mambayar uang muka 50 % persen dari total biaya yang telah disepakati dan 50 % lagi akan dilunasi saat sumur bor telah selesai pengerjaannya.

Proyek selesai dan ia mendapatkan keuntungan besar. Semenjak itu ia berkeliling tidak lagi menggunakan sepeda angin tetapi ia telah dapat membeli mobil dan rumah. Pekerjaan cukup diserahkan kepada anak buah.

Dalam kurun 2 tahun, ia menjadi miyarder. Proyek besar berpihak kepadanya dengan memenangkan tender. Hingga suatu hari sebuah perusahaan rokok terkenal memberi proyek pengeboran air tanah. Sebenarnya sudah sepuluh kontraktor lain telah mencobanya tetapi selalu gagal.

Mulanya ia ragu menerima tawaran besar itu, namun akhirnya diserahkan nasib dan semua urusan kepada Allah. Ia mengerjakan pekerjaan tersebut. Sebelum memulai pekerjaan, semua anak buahnya diminta untuk terlebih dahulu mengerjakan sholat dhuha.

Hasilnya luar biasa. Setelah pengeboran berlangsung satu minggu, air tanah yang berkualitas didapatinya. Pemilik perusahaanpun merasa puas.

Tahukan anda berapa ia mendapat pembayaran itu ? Dua lobang sumur bor berikut dengan jaringannya, ia menerima uang sebanyak dua milyar. Pekerjaan itu hanya butuh waktu dua bulan. Subhanallah ... Luar biasa ..

(Dikutip dari Buku :Bertambah Kaya Lewat Sholat Dhuha)

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Khalid Bin Walid Bergabung Dengan Pasukan Islam Dalam Perang Yarmuk

Kedatangan Khalid bin al-Walid dari Iraq Menuju Syam

Tentara+Islam+-+Muslim+Warrior+-+zaki994.deviantart.com
Tentara Islam - Muslim Warrior - Soldier Of Allah Image Source:  zaki994.deviantart.com.jpg
Ketika para sahabat meminta bantuan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq ra. sambil memberitahukan kedatangan tentara Romawi dengan jumlah besar ke Yarmuk, maka Abu Bakar ash-Shiddiq ra. menulis surat kepada Khalid bin al-Walid agar menarik diri dari Iraq dan meninggalkan penggantinya di sana untuk selanjutnya berjalan dengan cepat menuju Syam dengan bala tentaranya. Jika telah sampai ke Syam maka dialah yang menjadi pemimpin tertinggi seluruh pasukan.

Di Iraq Khalid menunjuk al-Mutsanna bin Haritsah sebagai penggantinya. la bergerak cepat membawa 6000 personil pasukan menuju Syam. Sementara yang menjadi penunjuk jalan waktu itu adalah Rafi' bin Umairah ath-Tha'iy. Rafi' menunjukkan kepada Khalid agar berjalan melalui as-Samawah.[Padang pasir yang terkenal, gersang tidak memiliki pohon ataupun bebatuan, terletak antara Kufah dan Syam. (3/249).] Hingga sampai di Quraqir.[Quraqir: sebuah lembah milik Kalb di Samawah dari arah Iraq. (4/318).] Kemudian mereka berjalan dari jalan yang tidak pernah dilalui oleh seorangpun sebelumnya. Mereka memotong jalan melalui daratan dan padang pasir serta melewati lembah-lembah, mendaki gunung-gunung, mereka berjalan ditempat yang tidak biasa dijalani orang. Sementara Rafi terus menunjuki mereka jalan-jalan mu'tisyah.[Yang tidak memiliki air] Unta-unta mereka sengaja tidak diberi minum hingga ketika menjumpai air unta-unta itu diberi minum sebanyak-banyaknya untuk kemudian digiring bersama mereka. Dalam kondisi mereka tidak lagi memiliki persediaan air, mereka mulai menyembelih unta tersebut untuk diambil persediaan air yang tersimpan dalam punuknya. Adapun dagingnya mereka gunakan sebagai bekal makanan mereka.

Akhirnya mereka sampai di Suwa[Suwa: nama tempat berkumpulnya air milik Bahra'dari arah Samawah, jalan inilah yang dilewati Khaild dari Iraq menuju Syam. (3/271).] -alhamdulillah bagiNya segala puji atas segala nikmat- dalam lima hari perjalanan. Mereka keluar menuju Romawi dari arah Tadmur,[Tadmur: adalah sebuah kota tua yang masyhur terletak di daratan Syam. (2/17).] di sana penduduk Tadmur dan Arakah sepakat untuk damai.
Pada pagi hari ini adalah hari kegembiraan kita untuk beristirahat setelah bersusahpayah.
Ketika melewati wilayah Adzraa'[Nama sebuah kota di daerah Damaskus yang di nisbatkan padanya salah satu murawij. (tanah yang ditumbuhi rerumputan) yaitu Marj Azra' (4/911).] Khalid berhasil menaklukkannya dan mendapat harta rampasan yang berjumlah besar dari Ghassan. Akhirnya keluar dari sebelah timur Damaskus, kemudian terus berjalan hingga sampai di Parit Bushra[Bushra, salah satu dari wilayah Damaskus dan dia merupakan Qasabah Kurah Hauran. (1/441).] dan ia mendapati para sahabat sedang memerangi penduduk wilayah itu. Akhirnya penduduk negeri itu meminta perdamaian dan menyerahkan negeri itu kepada Khalid, dan itulah kota pertama yang ditaklukkan di Syam, alhamdulillah.

Kemudian Khalid mengirim seperlima dari harta rampasan perang dari Ghassan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq ra. yang dibawa oleh Bilal bin al-Harits al-Muzani.

Salah seorang dari kaum muslimin membuat bait syair mengenai perjalanan Khalid ini:
Demi Allah kedua mata Rafi' begitu tajamnya
Menemukan jalan dari Quraqir ke Suwa
Khimsan[Khimsan: unta yang kehausan dengan cara diberi makan tiga hari dan baru diberi minum pada hari ke empat. (Ibnu Manzhur, Lisan Arab 6/69).] Unta-unta dibiarkan haus kemudian baru diberi minum
Pasukan berjalan sambil menangis
Melalui jalan yang tidak pernah ditempuh oleh manusia

Sebagian orang Arab ada yang berkata kepada Khalid dalam perjalanannya ini, "Jika engkau beserta pasukanmu telah sampai di pohon begini-begini maka berarti engkau beserta pasukanmu selamat, namun jika engkau tidak dapat mencapainya berarti engkau beserta orang-orangmu akan binasa." Maka Khalid berjalan dengan cepat bersama pasukannya hingga pada pagi harinya mereka telah sampai dipohon yang dikatakan orang Arab tersebut, maka Khalid berkata, "Pada pagi hari ini adalah hari kegembiraan kita untuk beristirahat setelah bersusahpayah." Sejak saat itu perkataannya ini menjadi sebuah pepatah, dan Khalidlah yang pertama mengucapkannya.[al-Maidani, Majma' al-Amtsal 2/6, dan ungkapan ini disebutkan ketika seseorang berpayah-payah untuk kemudian beristirahat (Yakni seperti pepatah: Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian]

Sumber: AlBidayah Wan Nihayah

Beberapa Bukti Bahwa Terorisme Dilakukan Mayoritas Umat Non-Muslim

Kita sering mendengar media memberitakan bahwa umat Muslim adalah teroris, ekstremis, pembunuh, dan sebagainya. Inilah yang sering diberitakan media, dan menurut saya dalam beberapa kasus, hal ini benar adanya. Memang ada sebagian kecil umat Islam yang bukan hanya baru-baru ini, tapi bahkan sebelum koran dan media diciptakan yang melakukan semua hal itu. 

Tapi mari kita lihat sejarah dan lebih objektif. Bukankah orang-orang Yahudi dan Kristen juga melakukan semua itu? Bukankah ada orang-orang Yahudi, Kristen, Buddha, dan Ateis yang juga melakukan pembunuhan, mencuri, dan melakukan terorisme? Tentu saja mereka melakukannya. Seorang kriminal tetaplah kriminal, seorang teroris tetaplah teroris. Namun tidak pernah disebutkan dalam media bahwa orang-orang Kristen yang pedofil dijuluki "Kristen Pedofil", kita tidak pernah melihat orang Kristen yang membunuh disebut "Kristen Pembunuh" atau orang-orang Yahudi yang membunuh dijuluki "Yahudi Pembunuh." Timothy McVeigh yang melakukan teror dengan bom tidak disebut sebagai "Teroris Kristen, Charles Manson yang melakukan beberapa pembunuhan dengan sadis tidak disebut sebagai "Kristen Pembunuh Massal", Israel yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak di Palestina tidak disebut sebagai "Organisasi Yahudi Teroris." 

Faktanya mereka telah melakukan beberapa kejahatan terbesar dan terburuk dalam sejarah terorisme, tapi mereka tidak disebut sebagai Kristen teroris atau Yahudi teroris. Dengan demikian, timbullah pertanyaan, kenapa begitu? Kenapa jika seorang Muslim dituduh dan tuduhan ini belum tentu benar, dia belum tentu bersalah, jika seorang Muslim baru saja diduga melakukan sesuatu, maka dia disebut sebagai Islam teroris atau ekstremis Muslim. Kenapa begitu? Karena media dikontrol oleh orang-orang yang ingin mengkambing-hitamkan umat Muslim dan Islam. Dan ini tidak adil! 

"Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim? Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim? Siapa yang mengirim bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta orang Indian di Amerika Utara? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta orang Indian di Amerika selatan? Apakah Muslim? Siapa yang menjadikan 180 juta orang Afrika sebagai budak dan 88% dari mereka meninggal dan dibuang di lautan atlantik? Bukan Muslim yang melakukannya. Siapa yang membunuh sekitar 20 jutaan Aborigin di Australia? Bukan Muslim yang melakukannya... " Dan hari ini Anda dapat melihat bahwa muslim selalu menjadi korban. Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, dan negara-negara Islam lainnya. 

Memang benar sebagian Muslim bertanggung jawab atas sebagian kerusakan tentang Islam. Beberapa kesalahpahaman tentang Islam adalah hasil dari perilaku buruk sebagian kecil umat Muslim, tapi mari kita lebih adil dan objektif. Jika kita menganalisis sejarah dan bertanya, siapa yang terus menjalankan "perdangangan manusia internasional" yang menyebabkan 80.000.000 orang diperjual-belikan layaknya babi-babi dan anjing SELAMA LEBIH DARI 400 TAHUN? Yang melakukan ini bukan Muslim, mereka adalah orang-orang Portugal, Spanyol, Amerika, Inggris, Prancis, semuanya adalah negara Kristen dan mereka bekerjasama dengan gereja Katholik. Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka tidak disebut orang-orang Kristen teroris?  Ketika Conquistador dan pasukannya pergi ke Amerika Selatan dan merusak negara-negara di Amerika Selatan, membunuh penduduknya, meracuni sumber daya alamnya, mereka malah diberkati oleh gereja dan sampai saat ini mereka masih diberkati oleh gereja, dan tak seorangpun menjuluki mereka "Kristen Teroris."

Ketika orang-orang dari Inggris datang ke benua Australia, sudah ada penduduk pribumi yang hidup di Australia, bukan orang-orang Inggris yang menemukan benua Australia karena sudah ada orang yang tinggal disana. Aku bisa saja datang ke rumah kalian, kemudian menghancurkan rumah kalian, mendirikan rumahku sendiri di atas tanah kalian, kemudian mengatakan bahwa rumah itu sekarang jadi milikku, dan mengusir kalian. 

Jadi sudah ada orang-orang yang hidup di Australia yang sekarang disebut suku Aborigin. Begitu juga orang-orang Indian di Amerika, mereka menyebutnya Suku Indian, mereka tidak disebut Orang-orang Amerika. Ketika Cristopher Columbus berlayar untuk mencari India, dia malah terdampar di sebuah tempat yang sekarang disebut Amerika, tapi berani-beraninya mereka, meskipun mereka tahu bahwa benua itu bukanlah India, masih saja mereka menyebut penduduknya "suku Indian." Dan hari ini, mereka menyebut penduduk aslinya dengan sebutan Indian, tapi mereka menyebut diri mereka sendiri orang Amerika. Dan sekarang orang-orang menjuluki penduduk asli Australia dengan sebutan suku Aborigin, tapi menyebut para pendatang dengan sebutan orang Australia. Dan Australia direbut dengan pertumpahan darah dan pembunuhan. Orang-orang Inggris yang datang ke Australia membunuh dan mengusir suku Aborigin dengan paksa. TANPA KERAGUAN, INI ADALAH TERORISME MURNI, tapi tak ada seorang pun yang menyebut mereka orang-orang Kristen teroris. Dan sekarang mereka memiliki peradaban yang maju di Australia, ada banyak kota besar seperti Sydney, Brisbane, Melbourne, sejarah kelam mengenai pembantaian suku Aborigin sudah terlupakan sekarang, tapi masih saja terorisme yang dilakukan pemerintah berlanjut. Baik terorisme oleh pemerintah atau individu tidak bisa dibenarkan! 

Dan di sisi lain, kita tak dapat menyebut  sebagian orang di Afghanistan, Chechnya, Kashmir, Palestina, Somalia, atau sebagian orang di Indonesia sebagai teroris, karena mereka hanya mencari kebebasan dari penindasan, ketika para non-Muslim mengakui sejarah mereka sendiri bahwa para non-Muslim ini melakukan hal yang sama, tapi mereka menjustifikasikannya. Ini tidak adil! Kejahatan tetaplah kejahatan, entah apakah dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan atau dilakukan oleh orang yang berpendidikan. Kejahatan yang dilakukan pemerintah sama buruknya dengan kejahatan yang dilakukan individu. Tapi kejahatan yang dilakukan pemerintah tidak diperiksa karena mereka yang punya kuasa, dan tak ada seorang pun yang bisa memeriksa mereka, tapi pemerintah punya kuasa untuk memburu individu tertentu dan memeriksa mereka. 

Jadi masalah Islam atau Muslim dikatakan orang-orang fanatik adalah tidak adil, karena Islam hanyalah sebuah jalan hidup.

Sang Khalifah Abbasiyah Harun Ar-Rasyid

Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan wafat pada tanggal 24 Maret 809, di Thus, Khurasan. Harun Ar-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi adalah kalifah yang keempat.Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari Yaman.
Meski berasal dari dinasti Abbasiyah, Harun Ar-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmaki dari Persia (Iran). Di masa mudanya, Harun banyak belajar dariYahya ibn Khalid Al-Barmak.
Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.
Di masa pemerintahannya beliau :
  • Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
  • Membangun kota Baghdad yang terletak di antara sungai eufrat dan tigris dengan bangunan-bangunan megah.
  • Membangun tempat-tempat peribadatan.
  • Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan.
  • Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
  • Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan istana.
Daulah Bani Abbasiyah: Harun Ar-Rasyid, Sang Pembangun Peradaban
Harun Ar-Rasyid (786-809 M) adalah khalifah kelima Daulah Abbasiyah. Ia dilahirkan pada Februari 763 M. Ayahnya bernama Al-Mahdi, khalifah ketiga Bani Abbasiyah, dan ibunya bernama Khaizuran.

Masa kanak-kanaknya dilewati dengan mempelajari ilmu-ilmu agama dan ilmu pemerintahan. Guru agamanya yang terkenal pada masa itu adalah Yahya bin Khalid Al-Barmaki.

Harun Ar-Rasyid diangkat menjadi khalifah pada September 786 M, pada usianya yang sangat muda, 23 tahun. Jabatan khalifah itu dipegangnya setelah saudaranya yang menjabat khalifah, Musa Al-Hadi wafat. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harun Ar-Rasyid didampingi Yahya bin Khalid dan empat putranya.

Daulah Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid, seorang khalifah yang taat beragama, shalih, dermawan, hampir bisa disamakan dengan Khalifah Umar bin Abdul Azis dari Bani Umayyah. Jabatan khalifah tidak membuatnya terhalang untuk turun ke jalan-jalan pada malam hari, tujuannya untuk melihat keadaan rakyat yang sebenarnya. Ia ingin melihat apa yang terjadi dan menimpa kaum lemah dengan mata kepalanya sendiri untuk kemudian memberikan bantuan.

Pada masa itu, Baghdad menjadi mercusuar kota impian 1.001 malam yang tidak ada tandingannya di dunia pada abad pertengahan. Daulah Abbasiyah pada masa itu, mempunyai wilayah kekuasaan yang luas, membentang dari Afrika Utara sampai ke Hindukush, India. Kekuatan militer yang dimilikinya juga sangat luar biasa.

Khalifah Harun Ar-Rasyid mempunyai perhatian yang sangat baik terhadap ilmuwan dan budayawan. Ia mengumpulkan mereka semua dan melibatkannya dalam setiap kebijakan yang akan diambil pemerintah. Perdana menterinya adalah seorang ulama besar di zamannya, Yahya Al-Barmaki juga merupakan guru Khalifah Harun Ar-Rasyid, sehingga banyak nasihat dan anjuran kebaikan mengalir dari Yahya. Hal ini semua membentengi Khalifah Harun Ar-Rasyid dari perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran-ajaran Islam.

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, hidup juga seorang cerdik pandai yang sering memberikan nasihat-nasihat kebaikan pada Khalifah, yaitu Abu Nawas. Nasihat-nasihat kebaikan dari Abu Nawas disertai dengan gayanya yang lucu, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Khalifah Harun Ar-Rasyid.

Suasana negara yang aman dan damai membuat rakyat menjadi tenteram. Bahkan pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid sangat sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infak dan sedekah, karena tingkat kemakmuran penduduknya merata. Di samping itu, banyak pedagang dan saudagar yang menanamkan investasinya pada berbagai bidang usaha di wilayah Bani Abbasiyah pada masa itu.

Setiap orang merasa aman untuk keluar pada malam hari, karena tingkat kejahatan yang minim. Kaum terpelajar dan masyarakat umum dapat melakukan perjalanan dan penjelajahan di negeri yang luas itu dengan aman. Masjid-masjid, perguruan tinggi, madrasah-madrasah, rumah sakit, dan sarana kepentingan umum lainnya banyak dibangun pada masa itu.

Khalifah Harun Ar-Rasyid juga sangat giat dalam penerjemahan berbagai buku berbahasa asing ke dalam bahasa Arab. Dewan penerjemah juga dibentuk untuk keperluan penerjemahan dan penggalian informasi yang termuat dalam buku asing. Dewan penerjemah itu diketuai oleh seorang pakar bernama Yuhana bin Musawih.

Bahasa Arab ketika itu merupakan bahasa resmi negara dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan bahkan menjadi alat komunikasi umum. Karena itu, dianggap tepat bila semua pengetahuan yang termuat dalam bahasa asing itu segera diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal dunia di Khurasan pada 3 atau 4 Jumadil Tsani 193 H/809 M setelah menjadi khalifah selama lebih kurang 23 tahun 6 bulan. Seperti ditulis Imam As-Suyuthi, ia meninggal saat memimpin Perang Thus, sebuah wilayah di Khurasan. Saat meninggal usianya 45 tahun, bertindak sebagai imam shalat jenazahnya adalah anaknya sendiri yang bernama Shalih.

Daulah Abbasiyah dan dunia Islam saat itu benar-benar kehilangan sosok pemimpin yang shalih dan adil, sehingga tak seorang pun yang teraniaya tanpa diketahui oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid dan mendapatkan perlindungan hukum yang sesuai.

Kisah Harun Dari Negeri Seribusatu Malam
Kisah yang mengisahkan masa keemasan kekhalifahan Islam. Mengurai sejarah hubungan Islam dengan barat.
SYAHDAN pada suatu hari, Khalifah Muhammad Al-Mahdi bin Mansur pergi haji ke Mekkah. Di tengah perjalanan, Mahdi, ditemani seorang pengawal, meninggalkan perkemahan untuk berburu kijang. Tak terasa, khalifah dan pengawalnya tersesat jauh dari perkemahannya dan kehabisan bekal. Namun beruntung mereka bertemu seorang Arab miskin.
Kepada orang Arab tersebut khalifah bertanya apakah dia punya makanan. Orang itu menjawab kalau dia punya roti, mentega dan minyak zaitun. “Apakah kau mau minum anggur,” kata sang khalifah. “Mau,” kata orang itu. Sambil menyantap makanan, khalifah menuangkan anggur ke dalam gelas orang Arab tadi.
“Tahukah kamu siapa saya sebenarnya,” tanya khalifah.
“Tidak tahu dan saya tak perduli,” kata orang Arab itu.
“Aku adalah pelayan khalifah”
“Oh sungguh pekerjaan yang bagus.”
Mahdi kembali menawarkan anggur kepada pria Arab itu. Lantas kembali bertanya, “Tahukah kamu siapa saya sebenarnya?”
“Aku sudah tahu, tadi kamu sudah mengatakannya,” jawab pria Arab itu.
“Akulah panglima perang khalifah.”
Lelaki Arab itu pun tertegun. Mahdi pun menuangkan anggur ke gelas si pria Arab dan kembali bertanya.
“Kamu tahu siapa saya sebenarnya? Sesungguhnya akulah khalifah,” kata Mahdi sembari bersiap menuangkan anggur lagi ke gelas si lelaki tadi dan mengangkat gelasnya untuk bersulang.
“Cukup..cukup... jangan lagi. Kalau kamu beri aku anggur lagi, kamu akan mengaku sebagai nabi utusan Allah,” kata lelaki Arab tadi sambil membereskan makanan yang disuguhkan kepada Khalifah Mahdi.
Khalifah Muhammad al-Mahdi bin Mansur lahir pada 745 dan menghabiskan maca kecilnya di Suriah. Dia adalah khalifah ketiga dari dinasti Abbasiyah. Ayahnya, Jafar Abdullah al-Mansur adalah adik dari khalifah pertama dinasti Abassiyah, Abbas bin Abdul Munthalib. Khalifah Abbas adalah paman Rasulullah termuda yang mengawali periode kekhalifahan dari dinasti Abbasiyah.
Ketika Mahdi berkuasa, dia memutuskan untuk melepas semua tahanan politik. Dia juga memperluas dan mempercantik mesjid di Mekkah dan Madinah, menyediakan tambahan air bersih untuk kafilah haji yang berkemah di Mekkah dan memberikan jaminan keamanan bagi jamaah haji.
Semenjak jatuhnya dinasi Ummayah, dinasti Abbasiyah membangun sistem masyarakat dan pemerintahan yang berbeda dengan dinasti sebelumnya. Apabila Ummayah menjalankan kekuasaan dengan pola yang rasialis: hanya mereka yang berdarah Arab yang bisa berkuasa dan memiliki jabatan. Dinasti Abbasiyah justru sebaliknya, membongkar tatanan lama dengan memberikan kesempatan bagi mereka yang hanya separuh Arab dan etnis Persia untuk bisa duduk di pemerintahan.
Buku yang ditulis oleh Benson Bobrick ini tidak berpanjang-panjang bercerita tentang Abbas, Mansur dan Mahdi. Ia mengisahkan Khalifah Harun Al-Rasyid dan kekhalifahan Islam di Baghdad serta hubungan dunia muslim dengan peradaban barat yang saat itu sedang mengalami kemunduran. Sementara peradaban Barat mengalami kemunduran seiring kejatuhan kekaisaran Romawi, peradaban Arab bergerak maju ke timur dan mencapai puncaknya di era kekalifahan Harun Al-Rasyid di Baghdad.
Semasa Harun berkuasa sejak 786 sampai dengan 809 Masehi, imperium Islam merentang mulai Atlantik sampai ke India. Pada saat itulah kekhalifahan Islam berada di puncak kejayaan sebagai kekaisaran terbesar dan terluas di bumi. Memulai masa kekuasaannya pada usia 23 tahun, Harun bisa menghindari pertumpahan darah di awal kekuasaannya. Sudah menjadi “takdir sejarah” jika setiap kali pergantian khalifah diwarnai perebutan kekuasaan dan pertumpahan darah. Menurut Bobrick, hal itu tak lepas dari peran sang ibu, Khaizuran, yang memberlakukan aturan bahwa oposisi akan dihukum bila menentang penobatan Harun.
Bobrick melihat pentingnya sosok Khaizuran, istri Khalifah Mahdi dan ibu kandung Harun Al-Rasyid, dalam menentukan suksesi Harun sebagai khalifah. Menariknya, Khaizuran bukan perempuan bangsawan. Dia adalah budak yang telah dimerdekakan dan diambil sebagai istri oleh Mahdi. Kelak, ketika Mahdi naik tahta, pengaruh Khaizuran dalam politik lebih luas lagi.
Ketika di masa Mahdi berkuasa, Khaizuran memegang peran penting dan cukup berpengaruh. Diceritakan bahwa suatu malam, datanglah seorang perempuan yang belakangan diketahuinya adalah istri dari khalifah terakhir bani Ummayah. Perempuan itu hidup menderita setelah kejatuhan dinasti Ummayah. Karena iba hati, Khaizuran menceritakan perihal itu kepada Mahdi. Mahdi kemudian mengangkat derajat perempuan tersebut dan memberikan fasilitas kerajaan untuk kehidupannya sehari-hari.
Harun Al-Rasyid kemudian bertahta sebagai khalifah. Bobrick dalam buku ini menjulukinya sebagai “raja diraja”, “king of king” karena kemahirannya memimpin dan kesuksesannya meluaskan pengaruh kekhalifahan Abbasiyah. Tak hanya itu, Harun menata sistem pajak, melakukan standarisasi mata uang, membangun jaringan irigasi di Asia Tengah dan di gurun Suriah, membangun pelaburan di Teluk Arab, membangun kanal yang menghubungkan Nil ke Suez dan membenahi sistem peradilan.
Menurut Bobrick, semua langkah yang dilakukan semasa pemerintahan Harun terinspirasi dari Kaisar Darius, penguasa Persia yang diidolakan oleh Harun. Harun mengubah pula tata kelola pemerintahan. Memberikan wewenang kepada pajabat sipil setingkat perdana menteri untuk menjalankan pemerintahan sementara tugas dan wewenang khalifah hanya menjadi hakim dan penentu keputusan untuk seluruh keputusan pemerintahannya.
Beberapa industri penting, seperti galangan kapal, industri senjata dan tekstil juga dikembangkan semasa kekhalifahan Harun. Industri tersebut sepenuhnya berada di bawah kekuasaan pemerintah. Sementara itu industri kristal, pandai besi, keramik, perak, peralatan rumah tangga dan barang-barang penting lainnya juga dikembangkan di masa itu. Menurut Bobrick, kerajinan kacapatri yang banyak digunakan di berbagai gereja di Eropa diperkenalkan dari Suriah dan berkembang pesat pada masa Harun memerintah.
Kehidupan intelektual mendapat tempat terbaik di masa kekhalifahan Harun. Penelitian di bidang botani, matematika, kimia, arsitektur, geografi, astronomi, dan sastra berkembang pesat. Penerjemahan karya-karya pemikir Yunani, mulai Aristoteles sampai Plato, dilakukan secara masif. “Dengan cara ini, hampir semua khasanah ilmu pengetahuan warisan Yunani dibawa ke dunia Islam,” tulis Bobrick di halaman 81. Lewat ilmu pengetahuan yang diterjemahkan itulah terjadi dialog antara Islam dan barat yang kemudian dari pertautan tersebut lahir banyak pengetahuan dan penemuan baru.
Selain soal kemajuan pesat dalam berbagai bidang, Bobrick juga mengungkapkan intrik politik yang terjadi semasa kekhalifahan Harun. Beberapa orang terdekatnya diam-diam melakukan perlawanan. Beberapa daerah taklukan berusaha memerdekakan dirinya. Pada 792, Yazid Ibnu Mazyad As-Shaibani dikirim ke Armenia dan Azerbaijan, namun gagal memadamkan pemberontakan.
Kendati beberapa wilayah taklukan melakukan perlawanan, Harun terus meluaskan pengaruhnya. Selain itu, Harun juga terus melancarkan perlawanan terhadap saingan utamanya, kekaisaran Byzantium di bawah Charlemagne. Awal dari perang salib yang panjang.
Yang menarik adalah penyebaran Islam melalui jalan aneksasi seperti yang dilakukan oleh Harun Al-Rasyid. Harun berasal dari dinasti Abbasiyah yang berarti berafinitas pada mazhab sunni. Namun ada teori lain yang mengatakan bahwa Islam yang datang ke wilayah Timur, khususnya Asia tengah dan lantas ke Asia Tenggara adalah syiah.
Semestinya, apabila Islam yang menyebar hingga ke Asia itu terjadi semasa Harus berkuasa di Baghdad, maka Islam yang dianut oleh sebagian warga India dan kemudian Asia Tenggara adalah sunni. Namun versi lain menyebutkan bahwa Islam syiahlah yang terlebih dahulu masuk ke Asia. Kemungkinan terbesar, syiah masuk saat dinasti Fatimiyah kalah oleh Ummayah. Pelarian-pelarian politik syiah dari dinasti Fatimiyah itu yang kemudian menyebarkan agama Islam ke wilayah timur.
Apabila memang demikian, lantas versi manakah yang memperkuat argumen Bobrick bahwa kekhalifahan Harun berhasil membentangkan pengaruh Islam (sunni) ke Asia? Sayang ihwal ini tidak pula turun dibahas oleh Bobrick, kendati penting untuk memahami seberapa kuat kekhalifahan Harun di masa itu. Lepas dari itu semua, buku ini mudah dimengerti karena penulis mengisahkan kekhalifahan Harun, dan sedikit ulasan mengenai sejarah Islam, dengan cara yang populer. Seperti dongeng seribu satu malam dari Baghdad.

Cara Bersalawat Kepada Nabi dengan Benar

“Barangsiapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan sholawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 384)
Sebagai Umat Muslim, Pengikut Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kita senantiasa bersalawat kepadanya, dan ini merupakan sebuah ibadah yang tinggi pahala dan syafaatnya. Dan Salawat ini merupakan ibadah yang begitu mudah serta berat timbangan pahala, dan mulia. Dan sebagai Umat Muslim, kita benar-benar mencintai Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, yaitu dengan memperbanyak salawat kepadanya, sesuai yang telah di ajarkannya kepada kita semua Umat Islam..
Masih banyak yang bingung bagaimana kah bacaan atau cara kita untuk bersalawat kepada Rasulullah?
Pada poin ini, jika kita mendengar nama Rasulullah (Muhammad) Sallallahu Alaihi Wasallam, kita harus bersalawat kepadanya, dari nama-nama sebutan yang mendeskripsikan tentang beliau seperti, Nabiyullah (Nabi Allah), Rasulullah, Muhammad, dan lainnya,

Pada poin kedua ini mengenai kapan kita mengucapkan Salawat kepada nabi,tergantung dari kondisinya, seperti di anjurkan, atau sunnah, atau wajibun(wajib) dalam mengucapkan salawat kepada nabi seperti :
a. Dalam salat, di dalam tasyahud, dan akhir, kita wajib untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam
b. Dari beberapa sebagian ulama berpendapat wajib mengucapkan salawat jika kita berdiskusi mengenai agama Islam, seperti di dalam Majelis Dakwah
c. Umat Muslim di hari agung yaitu hari jumat, di sarankan/anjurkan untuk bersalawat sebanyak dan semampu kita.
d. Sama halnya ketika Adzan selesai di kumandangkan wajib kita berdoa dan bersalawat kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam
e. Setelah salat atau lainnya tentu kita berdoa, maka dari itu awalun wal akhiru yaitu awal dan akhir doa kita dengan mengucapkan Salawat kepad Rasulullah.
Dan poin terahir berkenaan dengan salawat, dimana di jelaskan dalam hadits Bukhari Muslim mengenai itu adalah, Sahabat bertanya, jika kita sudah mengetahui cara menyalami anda(Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam) lalu bagaimana cara kita untuk bersalawat kepada Anda Yaa Rasulullah?
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ’”
Note:
Salawat di atas adalah salah satu salawat terbaik dan terindah yang pernah di ajarkan oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kepada para Sahabat dan Umat Islam, dan Salawat di atas di sebut Salawat Ibrahimiyyah, biasanya Salawat ini di baca di Tasyahud akhir salat, namun di anjurkan untuk sesering mungkin membacanya walaupun bukan di dalam salat.