Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
content bg

Khalid Bin Walid Bergabung Dengan Pasukan Islam Dalam Perang Yarmuk

Kedatangan Khalid bin al-Walid dari Iraq Menuju Syam

Tentara+Islam+-+Muslim+Warrior+-+zaki994.deviantart.com
Tentara Islam - Muslim Warrior - Soldier Of Allah Image Source:  zaki994.deviantart.com.jpg
Ketika para sahabat meminta bantuan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq ra. sambil memberitahukan kedatangan tentara Romawi dengan jumlah besar ke Yarmuk, maka Abu Bakar ash-Shiddiq ra. menulis surat kepada Khalid bin al-Walid agar menarik diri dari Iraq dan meninggalkan penggantinya di sana untuk selanjutnya berjalan dengan cepat menuju Syam dengan bala tentaranya. Jika telah sampai ke Syam maka dialah yang menjadi pemimpin tertinggi seluruh pasukan.

Di Iraq Khalid menunjuk al-Mutsanna bin Haritsah sebagai penggantinya. la bergerak cepat membawa 6000 personil pasukan menuju Syam. Sementara yang menjadi penunjuk jalan waktu itu adalah Rafi' bin Umairah ath-Tha'iy. Rafi' menunjukkan kepada Khalid agar berjalan melalui as-Samawah.[Padang pasir yang terkenal, gersang tidak memiliki pohon ataupun bebatuan, terletak antara Kufah dan Syam. (3/249).] Hingga sampai di Quraqir.[Quraqir: sebuah lembah milik Kalb di Samawah dari arah Iraq. (4/318).] Kemudian mereka berjalan dari jalan yang tidak pernah dilalui oleh seorangpun sebelumnya. Mereka memotong jalan melalui daratan dan padang pasir serta melewati lembah-lembah, mendaki gunung-gunung, mereka berjalan ditempat yang tidak biasa dijalani orang. Sementara Rafi terus menunjuki mereka jalan-jalan mu'tisyah.[Yang tidak memiliki air] Unta-unta mereka sengaja tidak diberi minum hingga ketika menjumpai air unta-unta itu diberi minum sebanyak-banyaknya untuk kemudian digiring bersama mereka. Dalam kondisi mereka tidak lagi memiliki persediaan air, mereka mulai menyembelih unta tersebut untuk diambil persediaan air yang tersimpan dalam punuknya. Adapun dagingnya mereka gunakan sebagai bekal makanan mereka.

Akhirnya mereka sampai di Suwa[Suwa: nama tempat berkumpulnya air milik Bahra'dari arah Samawah, jalan inilah yang dilewati Khaild dari Iraq menuju Syam. (3/271).] -alhamdulillah bagiNya segala puji atas segala nikmat- dalam lima hari perjalanan. Mereka keluar menuju Romawi dari arah Tadmur,[Tadmur: adalah sebuah kota tua yang masyhur terletak di daratan Syam. (2/17).] di sana penduduk Tadmur dan Arakah sepakat untuk damai.
Pada pagi hari ini adalah hari kegembiraan kita untuk beristirahat setelah bersusahpayah.
Ketika melewati wilayah Adzraa'[Nama sebuah kota di daerah Damaskus yang di nisbatkan padanya salah satu murawij. (tanah yang ditumbuhi rerumputan) yaitu Marj Azra' (4/911).] Khalid berhasil menaklukkannya dan mendapat harta rampasan yang berjumlah besar dari Ghassan. Akhirnya keluar dari sebelah timur Damaskus, kemudian terus berjalan hingga sampai di Parit Bushra[Bushra, salah satu dari wilayah Damaskus dan dia merupakan Qasabah Kurah Hauran. (1/441).] dan ia mendapati para sahabat sedang memerangi penduduk wilayah itu. Akhirnya penduduk negeri itu meminta perdamaian dan menyerahkan negeri itu kepada Khalid, dan itulah kota pertama yang ditaklukkan di Syam, alhamdulillah.

Kemudian Khalid mengirim seperlima dari harta rampasan perang dari Ghassan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq ra. yang dibawa oleh Bilal bin al-Harits al-Muzani.

Salah seorang dari kaum muslimin membuat bait syair mengenai perjalanan Khalid ini:
Demi Allah kedua mata Rafi' begitu tajamnya
Menemukan jalan dari Quraqir ke Suwa
Khimsan[Khimsan: unta yang kehausan dengan cara diberi makan tiga hari dan baru diberi minum pada hari ke empat. (Ibnu Manzhur, Lisan Arab 6/69).] Unta-unta dibiarkan haus kemudian baru diberi minum
Pasukan berjalan sambil menangis
Melalui jalan yang tidak pernah ditempuh oleh manusia

Sebagian orang Arab ada yang berkata kepada Khalid dalam perjalanannya ini, "Jika engkau beserta pasukanmu telah sampai di pohon begini-begini maka berarti engkau beserta pasukanmu selamat, namun jika engkau tidak dapat mencapainya berarti engkau beserta orang-orangmu akan binasa." Maka Khalid berjalan dengan cepat bersama pasukannya hingga pada pagi harinya mereka telah sampai dipohon yang dikatakan orang Arab tersebut, maka Khalid berkata, "Pada pagi hari ini adalah hari kegembiraan kita untuk beristirahat setelah bersusahpayah." Sejak saat itu perkataannya ini menjadi sebuah pepatah, dan Khalidlah yang pertama mengucapkannya.[al-Maidani, Majma' al-Amtsal 2/6, dan ungkapan ini disebutkan ketika seseorang berpayah-payah untuk kemudian beristirahat (Yakni seperti pepatah: Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian]

Sumber: AlBidayah Wan Nihayah

0 komentar:

Posting Komentar